keadaan Seseorang Setelah Meninggal di dalam Surga Begini Kondisinya
terpeka.blogspot.com,seseorang bertanya apakah penghuni surga tidak akan pernah tidur? Jawabannya,Ustad ammi nur baits Menjelaskan bahwa ada hadist dari Jabir bin abdillah dan abdullah bin abi aufa radhillahu'anhu,bahwa rasullulah Pernah bersabda,"Tidur adalah saudara Kematian dan ahli surga tidak tidur."
hadist ini disebutkan oleh Al-albani dalam silsialah ash-sahihihah no.1087.beliau menjelaskan di dalam riwayat ini disebutkan banyak dalam buku hadits
diantaranya al-kamil karya ibnu adi,hilyatul auliya dan tarikh asbahan karya abu nuaim.beliau juga mengumpulkan berbagai jalur hadits ini dan beliau menyimpulkan,"Kesimpulannya hadits ini sahih dari jalurnya dari sahabat jabir (as-silsilah al-ahadits, ash-sahihah,3:74)
Baca Juga:Tampak Alim Tapi Suka Bermaksiat
mereka Allah ciptakan tidak tidur,agar bisa menikmati keindahan bersama pasangannya di surga tanpa ada putusnya
Allah Berfirman,"Sesungguhnya pada hari itu penghuni surga bersenang-sena ng dalam kesibukan (mereka).Mereka bersama istri-istri mereka di tempat yang teduh,bertelekan di atas dipan-dipan.di Surga itu mereka memperoleh buah-buhan dan memperoleh apa saja yang mereka minta (Kepada mereka dikatakan ),"Salam" sebagai ucapan selamat dari tuhan yang maha penyayang" (QS. Yasin 55-58)
ibnu katsir menyebutkan keterangan dari ibnu masud,Ibnu Abbas,said bin musayib,ikrimah,hasan al-bashri,qatadah,al-amasy,sulaiman at-taimi,dan Auzai,tentang firman Allah di surat yasin Ayat 55 di Atas,"Penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan.
para tokoh tafsir itu mengatakan,"Kesibukan penghuni surga adalah melakukan Hubungan Badan dengan para Gadis."( Tafsir Ibnu Katsir 6:582)
kesibukan mereka ini tergambar dalam hadits berikut,dari abdillah bin qais radhiyallahu'anhu bahwa Rasullulah Shallallahu alaihi wa salam bersabda:"Seorang mukmin di surga memiliki sebuah kemah dari mutiara yang berongga yang panjangnya 60 Mil dan seorang mukmin dalam mutiara itu memiliki banyak istri,sang mukmin menggilir mereka sehingga sebagian mereka tidak melihat sebagian yang lain.